REKAYASA WEB
(1) Proses yang digunakan untuk menciptakan aplikasi web yang berkualitas tinggi.
(2) Mengadaptasi rekayasa perangkat lunak dalam hal konsep dasar yang menekankan pada aktifitas teknis dan manajemen.
(3) Gabungan antara web publishing (suatu konsep yang berasal dari printed publishing) dan aktifitas rekayasa perangkat lunak.
(4) (Desain Web) menekankan pada desain grafis, desain informasi, teori hypertext, desain sistem dan pemrograman.
Perbedaan aplikasi web dengan software lain :
1. Network Intensive.
Sifat dasar dari webapp (aplikasi web)– aplikasi ini ditujukan untuk berada di jaringan dan memenuhi kebutuhan komunitas yang berbeda.
2. Content-Driven.
Sebagian besar fungsi dari webapp–untuk menyajikan informasi dalam bentuk teks, grafik, audio dan video ke end user.
3. Continuous Evolution.
Selalu berkembang secara terus menerus.
4. Document-Oriented.
Halaman-halaman situs yang statis akan tetap ada sekalipun sudah ada pemrograman web dengan java atau yang lain.
WEB APP memiliki karakteristik :
1. Immediacy.
Diperlukan segera untuk memenuhi ditayangkan, dipasarkan dalam waktu singkat.
2. Security.
Melindungi isi yang sensitif dan menyediakan pengiriman data yang aman, keamanan suatu webapp harus diterapkan pada seluruh infrastruktur yang mendukung webapp dan termasuk dalam webapp sendiri.
3. Esthetics.
Daya tarik utama webapp : tampilan dan keindahan.
Webapp digunakan untuk memasarkan suatu produk maka sisi estetika–sisi teknis.
3 teknologi ini untuk membangun webapp yang berkualitas:
(1) Component-Based Development
(2) keamanan: enkripsi, dan firewall
(3) standart internet: html, xml
Proses rekayasa web
Model yang dianggap cocok dan baik untuk rekayasa web adalah model modified waterfall dan spiral.
MODIFIED WATERFALL
Tahapan dalam modified waterfall adalah :
1. Problem definition dan concept exploration
2. Requirement analysis specification
3. Design prototyping
4. Implementation and unit testing
5. Integration and system testing
6. Operation and maintenance
Pada modified waterfall, perbedaan berada pada 2 proses pertama yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga disebut whirlpool. Tujuannya adalah dapat melengkapi requirement dan analisis secara lengkap.
SPIRAL
Pada spiral terbagi beberapa sektor yaitu :
1. Determine site objectives and constraints
2. Identify and resolve risks
3. Develop the deliverables for the interation and verify that they are correct
4. Plan the next iteration
Spiral model sangat masuk akal untuk rekayasa web tapi rumit dan sulit dalam pengaturan (sulit menentukan awal atau akhir).
Model spiral berguna untuk perencanaan à mengurangi resiko dan mendorong tim developer untuk memikirkan apa yang paling penting.
Ada dua macam tujuan:
1. Informational goals—tujuan dari penyajian isi atau informasi kepada end
2. Applicative goals—berkaitan dengan kemampuan yang dimiliki webapp
Analisis rekayasa web
Ada 4 tipe analisis dalam rekayasa web:
1. Content analysis.
2. Interaction analysis.
3. Functional analysis.
4. Configuration analysis.
Desain web
1. Architectural design: menggambarkan struktur webapp
2. Navigation design
3. Interface design
Pengujian pada rekayasa web
1. Check isi/informasi untuk kesalahan yang mungkin terjadi, misalnya salah ketik.
2. Design model webapp di- review untuk menemukan navigation errors.
3. Processing components an web pages diuji.
4. Integration test untuk arsitektur web
5. Uji webapp secara keseluruhan setelah disatukan semua komponennya secara lengkap.
6. Webapp yang diimplementasikan pada konfigurasi yang berbeda diuji kompatibilitasnya.misalnya jika membuat di ie, coba di netscape, dan firefox
7. Webapp diuji oleh sekelompok pengguna dengan kemampuan yang berbeda.bagian yang diuji adalah isi, navigation, kemudahan penggunaan, kehandalan dan unjuk kerja.